Inilah kisah nyata keajaiban sholawat bagi seorang kakek bernama Beni, yang kini berusia 60 tahun. Selama lebih dari 30 tahun, Kakek Beni telah menjalankan usaha berjualan burung di Jalan Trem, Pangkalpinang. Meskipun banyak orang mungkin menganggap remeh pekerjaan ini, bagi Kakek Beni, usaha ini adalah sumber penghidupannya.
Rezeki kakek Beni terus mengalir walaupun hanya berjualan burung. Ya, berjualan burung mungkin dianggap sepele oleh kebanyakan orang, tetapi bagi kakek Beni, usaha inilah yang menghidupi dirinya dan keluarganya selama lebih dari tiga dekade. Ketika ditanya rahasia di balik kesuksesannya, kakek Beni merasa semuanya karena sholawat dan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang selalu ia baca saat berjualan.
Menurut Kakek Beni, dengan membaca sholawat dan ayat-ayat suci Al-Qur’an, ia merasa lebih nyaman, senang, dan tenang saat bekerja. “Tidak tahu lah ya pastinya karena apa. Namun yang pasti amang (bapak) selalu shalawat saat bekerja, selalu melafal ayat-ayat Al-Qur’an. Bukan bermaksud apa ya, cuma menurut saya, dengan begitulah saya bisa nyaman dan tenang saat bekerja. Alhamdulilah sampai sekarang masih bertahan, dan ada-ada saja rezekinya dari sini,” tutur Kakek Beni saat ditemui oleh bangkapos.com.
Kakek Beni bisa dibilang adalah penjual burung pertama di pasar burung Pangkalpinang. Di antara warga pasar dan sekitarnya, warga Gabek tersebut biasa dipanggil Pak Haji. “Sudah 30 tahun ya jualan di sini, awalnya cuma saya saja yang berjualan. Terus saya coba ajaklah kawan-kawan yang lain supaya ikut juga jualan,” kata Pak Beni.
Baca Juga : Tempat Jogging di Tangerang untuk Olahraga dan Menikmati Alam
Bagaimana awal mulanya? Kakek Beni menyebut bahwa semua ini berawal dari hobinya memelihara burung. “Awalnya itu dari hobi, karena hobi saya dari muda memang memelihara, merawat burung. Jadi pikir saya, saya coba saja untuk buka usaha ini,” ungkapnya. Burung yang dijual oleh Pak Beni berasal dari berbagai daerah di Babel. Selain burung, ia juga menjual anak ayam, bebek, angsa hingga kelinci. “Banyak lah ya yang dijual di sini, ada bibit anak ayam, bebek, angsa, kelinci, burung-burung seperti burung pret, burung mayar, burung perkutut, burung parkit, burung dara, intinya yang unggas-unggas. Biasanya unggas ini dikirim dari daerah Penagan, Saramandi, Toboali,” tuturnya.
Harga yang ditawarkan oleh Pak Beni bervariasi sesuai dengan ukuran dari unggas yang ingin dibeli. Anak ayam kampung misalnya, dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Sementara anak bebek dibanderol dengan harga Rp20 ribu, kelinci seharga Rp150 ribu, dan burung-burung mulai dari Rp10 ribu hingga Rp200 ribu. Dalam menjalankan usahanya, Pak Beni tidak sendirian. Ia telah memiliki pegawai yang membantunya. “Alhamdulillah ada pegawai yang bantu, jadi bebannya agak ringan, pahamlah sekarang usianya sudah tidak muda lagi,” ujarnya sambil tersenyum tipis.
Di luar itu, seperti kita ketahui, sholawat Jibril merupakan salah satu sholawat yang sangat dianjurkan dan kerap dibaca untuk penarik rezeki. Sholawat ini merupakan sholawat yang paling mudah dihafalkan karena lafal atau liriknya yang pendek. Anda bisa mengamalkannya dengan mengucapkan sholawat Jibril 1000 kali atau 100 kali. Keutamaan membaca sholawat Jibril ini pernah disampaikan oleh KH. Mahrus Ali (Lirboyo) menurut ijazah KH. Anwar Mansur. Beliau mengatakan bahwa keutamaan membaca sholawat Jibril sebanyak 1000 kali adalah untuk melapangkan rezeki. “KH. Anwar Mansur (Lirboyo) pernah mengijazahkan ini untuk dibaca 1000 kali sekurang-kurangnya 7 atau 11 hari, sejak ijazah diterima. Salah satu faedahnya adalah melapangkan rezeki dengan syarat tetap ikhtiar,” kata KH. Mahrus Ali.
Selain itu, lagu Sholawat Jibril tengah viral di TikTok, dengan beberapa pelantun sholawat seperti Veve Zulfikar dan Nissa Sabyan yang ikut menyanyikannya. Berikut lirik Sholawat Jibril yang sempat viral :
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Shallallah ala Muhammad
Semoga shalawat dari Allah atas (Nabi) Muhammad.
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shallallah alaihi wasallam
Semoga shalawat dan salam dari Allah atasnya (Rasulullah).
أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ
Anta Syamsun Anta Badrun
“Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama.”
أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ
Anta nurun fauqo nurin
“Engkau cahaya di atas cahaya.”
أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَغَالِي
Anta iksiirun wa ghoolii
“Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya.”
أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
Anta mishbaahush-shuduuri
“Engkaulah pelita hati.”
يَاحَبِيْبِى يَامُحَمَّدْ
Ya habiibii Ya Muhammad
“Wahai kekasihku, wahai Muhammad.”
يَاعَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ
Ya ‘Aruusal-khoofiqoini
“Wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia).”
يَامُؤَيَّدْ يَامُمَجَّدْ
Ya Mu-ayyad ya Mumajjad
“Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu).”
يَاإِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ
Ya Imaamal Qiblataini
“Wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat.”
Berikut Sholawat Jibril Yang ada di Youtube : https://youtu.be/MDgj1Q-siYQ
Itulah cerita inspiratif dari Kakek Beni yang selalu mengamalkan sholawat dan ayat-ayat suci Al-Qur’an dalam usahanya. Semoga kisah ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk tetap bersyukur, berdoa, dan berusaha dalam menjalani kehidupan sehari-hari.